Riset Menunjukan Bahwa Sosial Media Mempengaruhi Harga Bitcoin

Riset Menunjukan Bahwa Sosial Media Mempengaruhi Harga Bitcoin

 Penelitian baru menunjukan bahwa nilai Bitcoin dapat dimanipulasi oleh publik dari media sosial. Sekelompok mahasiswa Sekolah Bisnis Stevens, yang dipimpin oleh profesor Feng Ma, menemukan bahwa tidak hanya komentar yang memengaruhi harga, tetapi beberapa komentator bahkan dapat mempengaruhi kenaikan harga hingga sepuluh kali lipat bahkan lebih.
Profesor Feng Mai yang juga bekerja sama dengan Universitas Cincinnati, Dickinson College danIvey Business School,mengumpulkan postingan dua tahun dari forum Bitcointalk, serta data dua bulan dari Twitter mengatakan bahwa: "Setiap perubahan dalam harga Bitcoin jelas akan mempengaruhi segment di sekitarnya, jadi kami perlu memperhitungkan pengaruh itu juga," kata Mai yang dikutip melalui situs Stevens School of Business.
Hasil penelitian ini baru-baru ini diterbitkan dalam Journal of Management Information Systemsmenunjukkan bahwa Komentar-komentar positif di media sosial yang ternyata memengaruhi kenaikan harga Bitcoin secara signifikan. Yang paling mengejutkan adalah jika frekuensi komentar dari viewers yang jarang tetapi signifikan justru dapat menggerakan harga bitcoin dibandingkan dengan komentar viewers yang sangat aktif justru tidak akan menggerakan harga bitcoin.

"Ini adalah temuan besar, dan tampaknya membuktikan bahwa orang-orang mempercayai mayoritas diam lebih banyak, mungkin karena mereka tampaknya tidak memiliki agenda," kata Mai untuk artikel Stevens juga menambahkan, "Itu juga benar bahwa, dengan mengikuti komentar poster yang jarang, Anda mendapatkan prediksi yang jauh lebih akurat tentang harga Bitcoin seiring waktu, dan ini berguna bagi investor dan calon investor untuk mengetahuinya.”
Tim berharap untuk menyelidiki teknologi blockchain dan hubungannya dengan media sosial segera.
Sementara itu, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS telah mendesak pelanggan untuk menghindari membeli token berdasarkan kiat yang dibagikan di media sosial. “Selain itu, siapa pun yang mempromosikan penawaran koin awal (ICO) dengan imbalan kompensasi yang terkait dengan penjualan dapat melanggar hukum jika mereka tidak terlebih dahulu mendaftar dengan regulator.” Kata Richard Levin selaku ketua Fintech dan praktik regulasi di Denver yang berbasis di Denver perusahaan Polsinelli PC, mengatakan kepada Bloomberg dalam wawancara baru-baru ini.
Selain itu, seperti diberitakan oleh John McAfee selaku orang yang memproklamirkan diri sebagai "crypto visionary" dan taipan perangkat lunak, mengatakan bahwa ia akan berhenti merekomendasikan ICO karena "ancaman" yang tidak ditentukan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS.

Apakah anda tertarik untuk trading Crypto?
Daftarkan segera diri anda melalu website kami di www.btcbank.id atau ikuti kami di telegram dengan id: @vipbtcbank


Comments